SHARE

Istimewa

Dia mengatakan bahwa pihaknya berharap kepada  Komnas Disabilitas bisa mendorong agar aksesibilitas bagi pelaksanaan ujian masuk perguruan tinggi bagi peserta didik penyandang disabilitas bisa ditingkatkan.

“Saat ini, SLB Cicendo sedang berupaya melakukan sertifikasi kompetensi dan melakukan kolaborasi dengan SMK dalam program Mitra Vokasi yang bertujuan untuk mengoptimalisasi vokasi di Sekolah Luar Biasa”, lanjut Wawan.

Sementara itu, Kepala Sekolah SLB-A Pajajaran Kota Bandung,  Gungun menekankan pentingnya menjamin aksesibilitas bagi seluruh peserta didik termasuk aksesibilitas fisik berupa bangunan yang ramah disabilitas dan juga kondisi bangunan serta sarana dan prasarana sekolah yang aman dan nyaman untuk semua peserta didik dan tenaga pendidik di sekolah.

Pada pertemuan ini, Komnas Disabilitas juga memberikan sosialisasi mengenai Penyandang Disabilitas dan stigma yang sering muncul di masyarakat bahkan dihadapi oleh peserta didik di sekolah. Terdapat peserta yang baru mengetahui bahwa tidak semua Penyandang Disabilitas adalah peserta didik yang kondisi disabilitasnya terlihat secara kasat mata.

“Saya jadi ingat, beberapa siswa saya di sekolah. Informasi tentang Penyandang Disabilitas ini merupakan hal baru dan membantu saya untuk semakin memahami siswa-siswi yang ada di sekolah di mana saya bertugas” ucap Toto, salah satu peserta.

Saat diskusi, muncul wacana yang menarik seputar perlakuan terhadap peserta didik baik yang penyandang disabilitas maupun non disabilitas sehingga kebutuhan untuk memberikan pemahaman yang benar dan tepat mengenai keragaman peserta didik dan pendidikan inklusif mutlak dibutuhkan untuk dilakukan secepatnya.

“Harapannya, meski ada kebijakan mengenai Pusat Sumber, namun harus ada pelatihan terhadap guru-guru di sekolah reguler dalam memberikan layanan bagi peserta didik penyandang disabilitas sehingga tidak terlalu tergantung dengan SLB maupun Pusat Sumber yang beberapa lokasinya jauh. Jumlah guru di SLB juga terbatas, untuk membantu melayani di sekolah umum saja sulit karena banyak SLB yang kekurangan guru,” ungkap peserta lainnya. 

Halaman :
Tags
SHARE