"Berkat tim dokter, anak kami kini memiliki kesempatan untuk bertahan hidup dan menunggu donor," kata ayah Junjun. "Begitu peradangannya sembuh, kami bisa pulang ke rumah."
Gagal jantung pada anak masih menjadi tantangan kesehatan global. Di China, sekitar 40.000 anak yang mengalami gagal jantung parah dirawat di rumah sakit setiap tahun, dengan 7 hingga 10 persen sangat membutuhkan transplantasi jantung. Namun, kurang dari 100 transplantasi pada anak dilakukan setiap tahunnya karena jumlah donor jantung yang sangat sedikit.
Jantung artifisial, atau alat bantu ventrikel (ventricular assist device/VAD), dapat mendukung fungsi jantung untuk sementara, tetapi model-model yang ada di pasaran dapat menyebabkan kerusakan pada sistem darah atau dirancang khusus untuk orang dewasa.
"Anak-anak bukanlah orang dewasa dengan tubuh yang lebih kecil. Mereka membutuhkan jantung artifisial yang dirancang khusus untuk mereka," tutur Dong.
Rumah sakit tersebut menjalin kemitraan dengan Shenzhen Core Medical Technology Co., Ltd. pada 2021 untuk mengembangkan perangkat suspensi magnetis generasi ketiga, yang menawarkan berbagai keunggulan seperti konsumsi daya rendah, masa pakai baterai lebih lama, peningkatan stabilitas untuk pemindahan darurat, dan kendali kecepatan rotasi berpresisi, serta dapat disesuaikan secara waktu nyata (real time) guna memenuhi kebutuhan peredaran darah sang pasien.