CARAPANDANG - PT Kereta Api Indonesia (KAI) memperkuat peran layanan publik dan logistik nasional. Perusahaan plat merah itu memaksimalkan pemanfaatan bahan bakar minyak (BBM) subsidi untuk publik, secara akuntabel.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba menyebut, realisasi penggunaan subsidi BBM mencapai 68.142 kiloliter pada Januari-April 2025. Angka tersebut setara 32,48 persen dari kuota tahunan 209.809 kiloliter.

"BBM ini digunakan untuk mendukung layanan kereta penumpang, barang, dan logistik dengan prinsip efisiensi tinggi, pelaporan yang transparan. Seluruh penggunaan terintegrasi dengan pengawasan internal dan eksternal sebagai bentuk kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG),” kata Anne, Jumat (9/5/2025).

Dampak kebijakan ini terlihat pada peningkatan jumlah penumpang kereta api. Volume penumpang mencapai 17.709.671 orang atau naik 5,44 persen, hingga akhir April 2025.

Sebanyak 73,74 persen dari total penumpang memilih kereta ekonomi dengan tarif terjangkau. Skema PSO DJKA Kementerian Perhubungan mendukung layanan ekonomi jarak jauh dan lokal.

Anne menyatakan, subsidi BBM membantu menjaga tarif tetap murah dan frekuensi perjalanan stabil. Kebijakan ini juga meningkatkan aksesibilitas transportasi rel di berbagai daerah.