SHARE

CARAPANDANG - Panglima Angkatan Bersenjata Filipina Andres Castor Centino pada Kamis menyebut kehadiran kontingen kecil pasukan angkatan laut negara itu di sebuah pulau terpencil di provinsi Palawan dekat Kepulauan Spratly yang disengketakan di Laut China Selatan, adalah untuk memastikan perdamaian.

Kepada sekelompok perwira angkatan laut Filipina di pulau yang dia kunjungi hari ini tersebut, Centino juga menyatakan pasukan kontingen kecil ini berperan "sangat penting" dalam menjaga perairan Filipina dari penyusup.

Centino meyakinkan para perwira itu bahwa mereka akan mendapatkan tambahan sumber daya dan pasukan yang lebih banyak saat Filipina mengalihkan fokus dari keamanan dalam negeri ke pertahanan teritorial. "Kita mesti memastikan bahwa kita dikerahkan di mana kita dibutuhkan.

Di Palawan, kita dibutuhkan di sini karena ini lokasi yang strategis, jadi kita harus siap," kata Centino setelah makan bersama dengan pasukannya dalam satu meja berlapis daun pisang yang menyajikan kepiting, ayam, nasi, buah-buahan dan babi panggang.

Kunjungan Centino ke pangkalan angkatan laut Narciso del Rosario itu adalah kunjungan keduanya di gugusan pulau Balabac, di mana dia juga menginspeksi sebuah pangkalan angkatan udara Filipina seluas 300 hektare.

Pangkalan angkatan udara Balabac yang lokasinya disebut Centino "sangat strategis" itu adalah salah satu dari empat lokasi baru yang sejak Februari lalu boleh diakses militer Amerika Serikat.

Filipina memberikan akses kepada Amerika Serikat berdasarkan pakta pertahanan 2014 yang saat itu terbentuk karena kekhawatiran atas aksi China di Laut China Selatan dan ketegangan di sekitar Taiwan.

Perjanjian Kerjasama Pertahanan Yang Diperluas (EDCA) 2014 itu membuat Filipina dan AS bisa menggelar latihan bersama, prapenempatan peralatan dan membangun fasilitas-fasilitas seperti landasan pacu, penyimpanan bahan bakar dan tangsi militer, tetapi bukan merupakan kehadiran permanen.

Sejumlah pejabat pemerintah daerah menyatakan keberatan atas perluasan EDCA, tetapi Billy Adriano, warga Balabac, menyambut baik hal itu karena bisa meningkatkan keamanan negara. Manila tengah membangun sebuah landas pacu sepanjang 3 km di pangkalan udara tersebut, yang juga akan menampung bantuan kemanusiaan dan fasilitas-fasilitas bantuan bencana serta barak yang dapat digunakan Amerika Serikat sesuai kesepakatan EDCA.

“Ini dikelilingi oleh pulau-pulau, dan di sinilah kapal asing dari perairan internasional masuk dan melewati SLOC (jalur komunikasi laut) kita,” kata Centino tentang lokasi pangkalan udara tersebut. “Jika kita diharuskan mempertahankan (wilayah kita), maka kita harus bisa mendeteksi dan mengidentifikasi penyusupan,” kata Centino, mengenang sebuah insiden di mana sebuah kapal asing menyelinap ke Laut Sulu dekat Palawan.

Dia tidak mengungkapkan kapal asing itu, tetapi Filipina pada Maret 2022 mengaku telah mendeteksi kapal pengintai angkatan laut China dari Gugusan Kepulauan Cuyo di Laut Sulu di mana kapal perang itu masuk dan bertahan tanpa izin serta tak menggubris perintah pergi dari pihak Filipina.

China menyatakan berdaulat atas hampir seluruh Laut China Selatan dalam batas "sembilan garis putus-putus" di peta yang membentang lebih dari 1.500 km dari daratan China sendiri sampai memotong zona ekonomi eksklusif Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Indonesia.

Putusan arbitrase internasional pada 2016 menolak garis itu karena tidak memiliki dasar hukum. "Penting bagi kita untuk melakukan pantauan guna mendeteksi siapa yang masuk dan keluar, apakah itu pasukan yang bermusuhan atau bersahabat," kata Centino.


Tags
SHARE