SHARE

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita.

CARAPANDANG.COM – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan ada dua kunci utama dalam upaya membangkitkan kinerja industri nasional pada tahun ini, yakni melalui program vaksinasi Covid-19 dan penerapan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Langkah strategis ini, kata dia, juga dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.

“Dimulainya vaksinasi bisa menjadi kunci pendorong dalam pemulihan industri di Tanah Air,” kata Menperin di Jakarta, Kamis.

Pihaknya berkomitmen memacu kembali daya saing industri nasional melalui empat jurus jitu. Pertama, menjaga produktivitas industri selama pandemi melalui kebijakan pemberian Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) yang saat ini sudah diberikan 18.527 IOMKI ke perusahaan industri yang mampu melindungi 5,16 juta tenaga kerja.

Kedua, peningkatan kemampuan industri dalam negeri dalam mendukung penanganan Covid-19, khususnya industri farmasi untuk penyediaan obat-obatan dan alat kesehatan.

Ketiga, pengoptimalan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

“Keempat adalah melanjutkan program substitusi impor 35 persen, yang dilaksanakan secara simultan dengan peningkatan utilisasi produksi, mendorong pendalaman struktur industri, dan peningkatan investasi,” kata Menperin dalam keterangan tertulisnya.

Menperin optimistis industri manufaktur di Tanah Air akan tumbuh positif mendekati 4 persen pada2021. Sebelumnya, di triwulan III-2020, pertumbuhan industri manufaktur mengalami kontraksi 4,31 persen dan pada triwulan II-2020 juga terkontraksi 6,19 persen.

‘‘Industri manufaktur pada 2021 diperkirakan kembali pada titik positif. Seluruh sub-sektor manufaktur akan kembali bergairah, dengan asumsi pandemi sudah bisa dikendalikan dan aktivitas ekonomi kembali pulih. Kami memproyeksikan pertumbuhan industri manufaktur pada 2021 akan tumbuh hampir 4 persen,” papar Menperin.

Menurut dia, optimisme tersebut salah satunya didasarkan pada perbaikan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang terus berada di level ekspansif.

Pada Desember 2020, PMI Manufaktur Indonesia berada di level 51,3 atau naik dibandingkan capaian bulan sebelumnya yang berada di posisi 50,6. Angka indeks di atas 50 ini diartikan mengalami ekspansi.

“Selama dua bulan berturut-turut, PMI Manufaktur Indonesia masuk ke fase ekspansif. Tentu ini ada beberapa alasan, salah satunya keyakinan dari pelaku industri bahwa dari data-data yang ada sudah mulai adanya reborn dari konsumsi domestik, juga adanya signal bahwa vaksin akan hadir. Ini yang menumbuhkan confidence tinggi dari pelaku industri untuk mendorong proses produksinya," jelas Menperin.

Selain itu dari sisi nilai investasi, lanjut Menperin, pada periode Januari-September lalu juga meningkat 37 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.

“Selain itu ekspor produk manufaktur juga mengalami peningkatan signifikan. Kondisi inilah yang membawa harapan bagi pemulihan ekonomi pada 2021,” kata Menperin.