SHARE

Media asing Singapura The Straits Times melaporkan terjadi keretakan hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi Widodo.

CARAPANDANG - Media asing Singapura The Straits Times melaporkan terjadi keretakan hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi Widodo.

Mengutip sumber The Straits Times, Sabtu (3/6/2023), ketegangan antara Megawati dengan Jokowi terjadi di tengah hiruk pikuk pemilihan bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan dipasangkan dengan Ganjar Pranowo untuk Pemilihan Umum (Pemilu) tahun depan.

“Dua tokoh yang diunggulkan Jokowi menjadi cawapres Ganjar disikapi dingin oleh Megawati,” kata politisi senior PDI-P yang tak mau disebutkan namanya itu.

Kedua tokoh yang dimaksud adalah Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, yang berperan penting dalam membantu menantu Jokowi -Bobby Nasution- memenangkan pemilihan walikota Medan pada 2020, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir yang keluarganya disebut sebagai donatur utama kampanye kepresidenan Jokowi pada 2019.

Menurut politisi lain yang juga tidak ingin disebutkan namanya, sikap dingin Megawati ini semakin membuat Jokowi tegang, yang sebelumnya sudah kaget ketika pencalonan Ganjar sebagai calon PDI-P pada 21 April 2023.

Politisi yang dikutip The Straits Times mengatakan ketegangan ini dapat mendorong Jokowi untuk mendukung kandidat saingannya Prabowo Subianto, yang ia tunjuk sebagai menteri pertahanan empat tahun lalu.

“Ibu Megawati menganggap Jokowi mencampuri urusan partai politik. Itu bukan urusan eksekutif yang harus ditangani,” kata politisi PDI-P kepada The Straits Times.

Sebagai konteks, hanya beberapa hari sebelum pencalonan Ganjar diumumkan, Jokowi terbang ke kampung halamannya di Solo, provinsi Jawa Tengah, untuk merayakan Hari Raya, yang jatuh pada 22 April.

Pengumuman tersebut, yang berlangsung di luar Jakarta, membuat Jokowi terbang kembali ke Jakarta pada pagi hari tanggal 21 April, sebelum terbang kembali ke Solo pada hari yang sama.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto dan Mr Ali Mochtar Ngabalin dari Kantor Staf Kepresidenan Indonesia tidak membalas pesan yang meminta komentar dari The Straits Times.

Secara terpisah, Jokowi juga berdiskusi dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengenai calon presiden. Saat ditanya soal itu, Juru Bicara Golkar Nuruf Arifin mengatakan ”Tidak ada informasi yang bisa kami bagikan.”