SHARE

Ketua DPR RI Puan Maharani berharap kerja sama parlemen antara Indonesia dan Kamboja harus terus ditingkatkan, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan regional ASEAN, seperti pemulihan pascapandemi COVID-19 serta tingginya harga energi dan pangan.

CARAPANDANG -  Ketua DPR RI Puan Maharani berharap kerja sama parlemen antara Indonesia dan Kamboja harus terus ditingkatkan, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan regional ASEAN, seperti pemulihan pascapandemi COVID-19 serta tingginya harga energi dan pangan.

"Kerja sama antarparlemen Indonesia dan Kamboja perlu terus ditingkatkan. Hubungan bilateral kedua negara ini akan semakin kuat jika kerja sama antarparlemen juga erat," kata Puan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Puan mengatakan hal itu saat melakukan kunjungan kehormatan atau courtesy call dengan Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen di Distrik Doun Penh, Phnom Penh, Kamboja, Kamis. Kedatangan Puan ke Kamboja juga untuk menghadiri Sidang Umum Forum Parlemen ASEAN (AIPA) ke-43.

Puan menilai people-to-people contact juga penting untuk terus dikembangkan dalam mendukung hubungan kedua negara lebih erat.

Dia berharap pertemuannya dengan PM Hun Sen dapat menjadi momentum yang tepat bagi Indonesia dengan Kamboja untuk meningkatkan kerja sama. Persahabatan kedua negara, lanjut Puan, juga telah terjalin lama, tepatnya sejak abad 8-9 masehi. Hubungan diplomatik Indonesia dan Kamboja dimulai tahun 1957, katanya.

"Hubungan diplomatik Indonesia dan Kamboja telah berlangsung dengan baik sesuai prinsip-prinsip kemitraan, saling menghargai, dan saling menguntungkan," jelasnya.

Puan juga menyoroti peningkatan nilai perdagangan antara Indonesia dan Kamboja serta potensi besar di sektor tersebut, yakni total neraca perdagangan bilateral periode Januari-September 2022 meningkat 38,1 persen dari tahun 2021.

Oleh karena itu, dia mendorong kedua negara memperluas hubungan perdagangan di berbagai sektor, termasuk perdagangan industri alat berat, sarang burung walet, suplemen herbal, serta komoditas hortikultura.

"DPR RI menilai kerja sama kedua negara yang harus ditingkatkan lainnya adalah dalam bidang pembangunan infrastruktur. Indonesia bermaksud untuk berinvestasi dalam proyek pengembangan moda transportasi kereta api untuk mendukung konektivitas Kamboja," jelasnya.

Menurut dia, Indonesia telah berinvestasi di Kamboja pada sektor garmen, tembakau, perhotelan bisnis, dan telekomunikasi. Perjanjian kerja sama di bidang pertanian antara kedua negara juga diharapkan segera terwujud karena sektor pertanian berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Kamboja.

Selain itu, Puan berharap Kamboja mendukung keketuaan Indonesia di ASEAN dan AIPA Tahun 2023, dengan tema agenda ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, yang bersifat inklusif, ambisius, dan berorientasi aksi.

"Saya berharap keketuaan Indonesia di ASEAN dan AIPA dapat meningkatkan soliditas dan relevansi ASEAN di tengah meningkatnya rivalitas kekuatan besar," ujar Puan Maharani.