SHARE

Istimewa

Hal itu bertujuan agar aset negara yang dibangun dengan menggunakan dana APBN ini memiliki usia pakai yang cukup panjang dan dihuni oleh mahasiswa yang tepat dan benar-benar memiliki semangat belajar.

"Kementerian PUPR membangun Rusun mahasiswa ini lengkap dengan fasilitas meubelair. Jadi mahasiswa bisa berlatih tinggal di hunian vertikal serta tinggal bersama teman-teman dan belajar dengan baik," katanya.

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Sulawesi II, Bakhtiar bersama Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah, Erpika Ansela Surira menerangkan, kebutuhan Rusun untuk mahasiswa di Sulteng memang cukup banyak.

Hal itu, ujar dia, dikarenakan banyak fasilitas pendidikan di Sulteng yang mengalami kerusakan akibat bencana alam gempa bumi.

"Rusun mahasiswa di Universitas Tadulako dibangun dengan biaya sebesar Rp11,97 miliar. Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak kampus supaya pengelolaan Rusun ini bisa dilaksanakan dengan baik," katanya.

Berdasarkan data Balai P2P Sulawesi II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Rusun mahasiswa tersebut dibangun tahun 2020 lalu dan berada di dalam kawasan Kampus Universitas Tadulako.

Rusun yang dapat menampung 164 mahasiswa itu dibangun sebanyak satu menara setinggi dua lantai dan memiliki 42 unit kamar tipe 24, di mana setiap unit kamar telah dilengkapi fasilitas seperti tempat tidur, kasur, meja kursi belajar dan kamar mandi di dalamnya.

Halaman :
Tags
SHARE