SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya melibatkan para mahasiswa dalam membantu penanganan banjir yang melanda wilayah Kota Palangka Raya.

"Kami kirimkan mahasiswa magang, salah satunya di BPBD Palangka Raya. Mereka ada yang bergerak di dapur umum, di tempat pengungsian, membantu evakuasi, distribusi logistik untuk korban banjir serta aktivitas lain, sesuai arahan BPBD," kata Dekan FISIP UMPR, Irwani MAP di Palangka Raya, Kalteng, Minggu.

Dia mengatakan, keterlibatan mahasiswa tersebut sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian civitas akademika FISIP UMPR terhadap korban banjir.

Selain itu, juga sebagai upaya melatih kecakapan, rasa sensitif dan kepedulian terhadap kondisi yang terjadi di tengah masyarakat.

"Apalagi nantinya para mahasiswa ini akan terjun langsung di tengah kehidupan masyarakat. Maka, melalui berbagai metode kami juga ingin membentuk karakter mereka. Termasuk dengan membangun komunikasi dengan para korban banjir," kata Irwani.

Pantauan di lapangan para mahasiswa FISIP UMPR yang mengikuti program magang di BPBD itu aktif terlibat membantu penanganan para korban banjir di "Kota Cantik".

Sementara secara mandiri, kelompok mahasiswa di Palangka Raya lainnya juga berupaya membantu penanganan korban banjir. Kebanyakan mereka melakukan penggalangan dana di titik-titik persimpangan yang terdapat lampu pengatur lalu lintas.

"Kami juga terus mendorong para mahasiswa untuk aktif berbuat untuk masyarakat. Caranya bisa apa saja, menggalang dana, terjun langsung ke pengungsian dan sebagainya. Mahasiswa bukan hanya masalah akademik tetapi juga bersosialisasi dan berinteraksi," kata Irwani, alumni FISIP UMPR ini.

Sementara itu, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengapresiasi keterlibatan berbagai elemen masyarakat dalam membantu penanganan korban banjir di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah.

"Mari musibah ini kita jadikan momentum meningkatkan kepedulian antar sesama," kata Fairid yang juga aktif memantau dan berkomunikasi dengan korban banjir di pengungsian.

Sementara itu berdasar data yang dikeluarkan BPBD Kota Palangka Raya tercatat puluhan ribu warga menjadi korban banjir.

Pada korban itu berasal dari 21 kelurahan dari total 30 kelurahan yang tersebar di lima kecamatan di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah. Tak hanya merendam ribuan rumah, banjir luapan sungai besar yang melintasi Palangka Raya juga menggenangi fasilitas umum seperti sekolah, kantor kelurahan, tempat ibadah dan pasar.

Tags
SHARE