“Sikap kita itu merupakan amanat konstitusi. Maka sangat mengherankan dan disesalkan jika pimpinan UI menghadirkan seorang profesor yang dikenal pro-Zionis untuk berbicara di kampus,” ujarnya.
Menurut dia, keputusan UI tersebut memperlihatkan pimpinan kampus tidak memahami konstitusi dan minim sensitivitas kemanusiaan. “Sudah jelas Israel telah merampas tanah rakyat Palestina dan melanggar nilai-nilai perikemanusiaan serta keadilan. Namun, UI justru mengundang tokoh yang merupakan pendukung berat Israel,” ujar Anwar.
Ia menambahkan, langkah UI ini jelas melukai hati rakyat Indonesia yang sejak lama konsisten mendukung perjuangan Palestina. “Hal ini tentu jelas-jelas sangat melukai hati rakyat dan warga bangsa di negeri ini,” katanya.
