Perjalanan Ema tidak hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang kesadaran lingkungan dan tanggung jawab sosial. Tragedi ledakan dan longsor sampah di TPA Leuwigajah, Cimahi, pada 2005 semakin menguatkan tekadnya untuk menjadikan Bank Sampah Bukit Berlian sebagai pusat edukasi dan pemberdayaan.

Kini, melalui budidaya maggot, ia menghadirkan solusi konkret bagi masalah limbah sekaligus memperkuat penerapan prinsip ekonomi sirkular serta mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan oleh PBB.

Saat menerima penghargaan, Ema mengungkapkan kebanggaannya, sekaligus menegaskan tanggung jawab yang kini ia emban. “Terima kasih kepada PNM atas dukungannya, dan Tribun Network atas kepercayaannya. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi,” ujarnya.

Dengan semangat juang dan kepedulian yang tinggi, Ema Suranta telah menunjukkan bahwa perubahan dimulai dari keberanian untuk mencoba. Inisiatifnya kini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk melihat sampah bukan sebagai masalah, tetapi sebagai peluang.

Para pemenang penghargaan telah melewati kurasi penilaian yang berpegang pada nilai keberlanjutan oleh deretan juri dari berbagai latar belakang profesional dan kredibel di bidangnya, yaitu Dian Gemiano (CMO of KG Media), Rika Anggraini (Direktur Komunikasi dan Kemitraan Yayasan KEHATI), Lembu Wiworo Jati (Executive Creative Director di Future Creative Network-Finch), dan Defri Dwipaputra (Executive Creative Director of Dentsu Creative).