Arakan Army, yang menguasai desa tersebut, adalah sayap militer etnis Rakhine yang berjuang untuk otonomi dari pemerintah pusat. Mereka juga merupakan anggota aliansi etnis bersenjata yang baru-baru ini merebut wilayah strategis di perbatasan Myanmar dengan Tiongkok.
Serangan udara di Kyauk Ni Maw menambah eskalasi konflik yang terus berlangsung di wilayah tersebut. Media lokal seperti Arakan Princess Media melaporkan kejadian ini dan membagikan foto-foto yang menunjukkan warga memadamkan api rumah.
Serangan ini menunjukkan eskalasi serius dalam konflik antara militer Myanmar dan kelompok bersenjata. Serangan ini menambah daftar panjang penderitaan yang dialami oleh rakyat Myanmar akibat konflik berkepanjangan.