Di bidang geopolitik, Rusia dan Ukraina saling menuduh telah melanggar perjanjian baru untuk menahan diri dari serangan terhadap target energi hanya beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump berbicara melalui telepon dengan Vladimir Putin dari Rusia.
Ketegangan politik lain juga menopang emas yakni dari Timur Tengah.
Serangan udara Israel di Gaza menewaskan lebih dari 400 orang, dengan Israel memperingatkan bahwa serangan tersebut "baru permulaan."
"Saat ini, tampaknya tidak ada hambatan bagi emas untuk terus naik, dengan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, risiko ekonomi global yang meningkat, dan ketidakpastian tarif yang semakin mendorong daya tarik emas sebagai aset safe-haven," kata Yeap Jun Rong, ahli strategi pasar di IG
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuduh Hamas melanggar perjanjian damai dengan menolak membebaskan sandera dan melanjutkan serangan ke Gaza. Hal ini menghidupkan kembali konflik di Timur Tengah, meskipun Amerika Serikat (AS) berupaya mempertahankan gencatan senjata. dilansir cnbcindonesia.com