CARAPANDANG - Masyarakat mempertanyakan efektifitas satuan tugas (Satgas) premanisme dan ormas bermasalah yang resmi dibentuk pemerintah beberapa hari lalu. Anggi dari Pekanbaru mengatakan selama ini aksi premanisme penegakan hukumnya lemah.
Hal ini, katanya, disebabkan aksi premanisme tersebut terkesan ada backup atau beking sehingga makin berani dan tidak takut dengan aparat penegak hukum (polisi). Padahal, katanya, aturan hukumnya sudah ada dan jelas jika mereka melakukan pemerasan, intimidasi,dan aksi yang meresahkan Masyarakat lainnya.
“Harusnya kepolisian malu jika sampai dibentuk Satgas, dimana mereka juga ada dalam Satgas tersebut. Lagi pula bagaimana bisa efektif, jika polisi yang harusnya tegas justeru ada didalam satgas,” katanya dalam perbincangan dengan RRI Pro 3, Jumat (9/5/2025).
“Belum lagi Kementerian Dalam Negeri juga dalam Satgas tersebut. Harusnya mereka juga selama ini menjalankan tugasnya membina ormas dan kalau bermasalah harusnya kan dibubarkan.Lembaga-lembaga yang selama ini tak dapat menjalankan fungsinya dengan baik ada dalam Satgas, apakah Satgas akan efektif bekerja?.”
Akbar dari Gorontalo dalam kesempatan samalebih menekankan pada adanya preman yang merapat ke partai dan tokoh politik. Sehingga, katanya, bagaimana aparat penegakan hukumbisa menjalankan fungsinya jika mereka punya kedekatan dengan partai atau tokoh politik.
